Studi University of Kentucky menemukan ganja membantu orang dengan kecenderungan introvert
Lebih dari separuh populasi dunia tampaknya memiliki kecenderungan introvert. Efek yang ditimbulkan ganja pada mereka sangatlah signifikan. Selain itu, banyak penelitian muncul dengan wawasan baru tentang bagaimana ganja dapat mengubah pola pikir orang dengan perilaku tipe antisosial. Dalam hal ini, psikolog Timothy Deckman sangat prihatin dengan rasa sakit yang sering dikaitkan dengan kehidupan sosial introvert.
Banyak orang introvert bisa dianggap ekstrovert. Kita sering tidak sadar bahwa kita adalah orang yang tertutup, terutama saat kita tidak malu. Menjadi seorang introvert bukan hanya tentang ingin sendiri ...
“Mengenali seorang introvert bisa lebih sulit daripada menemukan Charlie. »Kata Sophia Dembling, penulis buku tersebut Cara Si Introvert: Menjalani Kehidupan yang Tenang di Dunia yang Bising
Pergaulan dengan orang lain dapat membuat atau kehilangan energi secara berlebihan pada tipe orang ini… Psikolog University of Kentucky, Timothy Deckman, tampaknya sangat prihatin dengan rasa sakit yang dirasakan para introvert. Akibat dari kehidupan sosial mereka, bentuk rasa sakit ini bisa bersifat emosional, tetapi juga fisik ...
Rasa sakit fisik dan emosional
La pencarian tukang kayu sangat dipengaruhi oleh penelitian sebelumnya. Yang terakhir menunjukkan pada tahun 2010 bagaimana acetaminophen (ibuprofen) berinteraksi dengan otak. Ini karena asetaminofen secara khusus berfokus pada area otak yang mengandung reseptor cannabinoid 1. Selain itu, reseptor ini memengaruhi respons emosional yang berasal dari interaksi sosial.
Dan ternyata ibuprofen dapat menurunkan intensitas tekanan emosional yang disebabkan oleh penyakit sosial. Studi Deckman ingin mengetahui apakah ganja juga memiliki efek yang sama. Lihat apakah efeknya memanifestasikan dirinya lebih baik pada nyeri yang disebabkan oleh sosial.
Deckman mengharapkan hasil yang bagus bahkan sebelum dia memulai eksperimen manusianya. THC dan acetaminophen karena itu berinteraksi pada reseptor serupa. Selain itu, ganja tampaknya memiliki efek yang lebih nyata dalam meredam respons emosional.
Ganja mengurangi respons emosional
Data studi dikumpulkan dari atas 5000 orang Amerika. Deckman menyimpulkan bahwa mereka yang secara teratur menggunakan ganja memiliki banyak hal lebih sedikit perasaan kesepian dan harga diri yang lebih baik.
Tes paralel juga menemukan bahwa 537 peserta yang merokok adalah kanabis kecil kemungkinannya mengalami depresi berat. Jadi hasil penelitian ini lebih dari positif dan signifikan. Ganja dapat direkomendasikan dengan keyakinan kepada siapa pun dengan kecenderungan introvert. Pasalnya, ganja membantu meredam respons emosional, terutama bila diminta di masyarakat.